Sekarang laptop sudah sangat populer
dikalangan remaja maupun dewasa. Penggunaannya pun beragam, mulai dari
untuk urusan pelajaran bagi pelajar, untuk urusan kantor, untuk sarana
hiburan dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun, dari sekian banyak
pemilik laptop tidak semuanya dapat merawat laptopnya dengan baik dan
benar yang tentu saja dapat merugikan si pemilik di kemudian hari. Nah,
untuk itu disini saya akan sedikit memberikan cara (tips) merawat laptop
yang baik dan benar. Tanpa banyak basa-basi lagi, langsung aja ke
intinya ya.
Thursday, March 7, 2013
Wednesday, March 6, 2013
CARA MEMBUAT AIR KOTOR MENJADI AIR BERSIH
Tidak semua sumur menghasilkan air yg jernih,,terkadang ada pula sumur yg airnya keruh bahkan sampai berbau.
Akan hal tersebut bagi anda yg air sumurnya keruh dan berbau sedangkan yg dibutuhkan tentunya air bersih, saya akan berbagi tips untuk membuat air tersebut menjadi bersih/jernih dan menghilangkan bau. Cara yg kita gunakan adalah menyaring air tersebut sebelum digunakan. Saringan ini bisa kita buat dari bahan-bahan tradisonal.
Untuk cara ini anda bisa melihat gambar di bawah ini:
Akan hal tersebut bagi anda yg air sumurnya keruh dan berbau sedangkan yg dibutuhkan tentunya air bersih, saya akan berbagi tips untuk membuat air tersebut menjadi bersih/jernih dan menghilangkan bau. Cara yg kita gunakan adalah menyaring air tersebut sebelum digunakan. Saringan ini bisa kita buat dari bahan-bahan tradisonal.
Untuk cara ini anda bisa melihat gambar di bawah ini:
OBAT HERBAL DENGAN JERUK NIPIS
hay semua pengen tau gak cara nya ngobatin penyakit batuk dengan cara herbal,,
gini caranya
1. panggang jeruk nipis diatas kaya pemanggang gitu dah,
2.musukan gula batu kedalam gelas bersama air hangat tapi air hangatnya sedikit aja,
3.kalo jeruk nipisnya udah matang lalu iris dan peras kedalam gelas ,
4.tambahkan kecap sedikit saja supaya pas nanti diminum tidak tersa asem..
ini tips kesehatan dari ane gans
coba yaaaaa.....
Saturday, February 23, 2013
KELANGSUNGAN HIDUP MAHLUK HIDUP
A. Pengertian Kelangsungan Hidup
Kita ketahui bahwa tidak ada makhluk
hidup di muka bumi ini yang mampu bertahan hidup tanpa mengalami
kematian, karena setiap makhluk hidup memiliki waktu kehidupan atau umur
yang terbatas. Misalnya umur pohon kelapa jauh lebih lama daripada umur
pohon jagung. Bagaimanapun sempurnanya perawatan suatu tanaman, jika
tanaman tersebut telah mencapai batas usia maksimal maka akan mati. Pada
pohon pisang, setelah berbuah bisa dipastikan akan segera mati. Namun,
jika kamu amati dengan seksama, sebelum berbuah dan akhirnya mati, pohon
pisang tersebut menumbuhkan tunas baru pada bagian bonggolnya.
Tumbuhnya tunas tersebut mengakibatkan tanaman pisang tetap terjaga
kelangsungan hidupnya, meskipun induk pohon pisang telah mati.
Pertumbuhan pohon pisang silih berganti secara alamiah. Hal tersebut
tentunya juga terjadi pada makhluk hidup lain termasuk hewan dan
manusia.
Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh
Tuhan Yang Maha Kuasa dengan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya
dan menjaga keturunannya supaya tetap lestari. Tetapi, karena
keserakahan makhluk hidup yang lebih tinggi tingkatnya dan
ketidakpedulian manusia akan kelestarian lingkungan hidup telah merusak
ekosistem yang baik. Telah
menjadi hukum alam bahwa makhluk yang lemah akan dimangsa oleh makhluk yang lebih kuat, atau yang kita kenal dengan hukum rimba.
menjadi hukum alam bahwa makhluk yang lemah akan dimangsa oleh makhluk yang lebih kuat, atau yang kita kenal dengan hukum rimba.
Setiap jenis makhluk hidup dapat lestari
jenisnya sampai saat ini karena berasal dari makhluk hidup sebelumnya
yang sejenis dapat bereproduksi dan berdaptasi dengan lingkungan. Jika
makhluk yang hidup pada zaman dulu tidak mampu bertahan dalam
kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk hidup itu akan punah seperti
dinosaurus. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan
adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.
B. Adaptasi
1. Pengertian
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara
penyesuaian diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian
bentuk organ tubuh, penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku
dalam menanggapi perubahan lingkungan. Dari pengertian adaptasi
tersebut, ada tiga macam bentuk adaptasi, yaitu:
a. adaptasi fisiologi
b. adaptasi tingkah laku,
c. adaptasi morfologi.
a. adaptasi fisiologi
b. adaptasi tingkah laku,
c. adaptasi morfologi.
Adaptasi terlihat dari adanya perubahan
bentuk luar atau dalam suatu makhluk hidup sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan tempat hidupnya. Perubahan ini bersifat tetap dan
khas untuk setiap jenis sehingga bisa diwariskan kepada keturunannya.
2. Jenis-jenis Adaptasi
a. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian
diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa
bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit
untuk diamati.
Ikan air laut menghasilkan urine yang
lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Ikan air laut menghasilkan
urine lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini dikarenakan
kadar garam air laut
lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus banyak minum. Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar. Tingginya kadar garam menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus banyak minum. Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang pekat.
Kekebalan serangga terhadap insektisida
akan meningkat (menjadi kebal) karena penggunaan insektisida secara
terusmenerus.
Hewan-hewan herbivor beradaptasi
terhadap makanan secara fisiologis. Sapi, kambing, kerbau, dan domba
merupakan hewan herbivor yang dapat mencerna zat makanan di dalam
lambung. Rayap dan Teredo navalis yang hidup di kayu galangan kapal
dapat mencerna kayu dengan
bantuan enzim selulose.
bantuan enzim selulose.
Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat
beradaptasi dengan lingkungannya secara fisiologi. Tubuh manusia mampu
menambah jumlah sel darahmerah apabila berada di pegunungan yang lebih
tinggi. Hal tersebut dapat mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi
kebutuhan sel-sel tubuh.
Mata manusia dapat menyesuaikan dengan
intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat gelap, maka pupil
kita akan membuka lebar. Sebaliknya di tempat yang terang, pupil kita
akan menyempit. Melebar atau menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk
mengatur intensitas cahaya.
Jumlah sel darah merah orang yang hidup
di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan orang yang tinggal di daerah
pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan parsial oksigen di daerah
pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan. Jika tekanan parsial
oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah merah untuk
mengikat oksigen. Tekanan parsial oksigen adalah perbandingan kadar
oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain di udara.
Bau yang khas pada bunga dapat
mengundang datangnya serangga untuk membantu penyerbukan. Bunga jenis
ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat.
Akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat kimia yang
berbau khas yang dapat menghambat tumbuhan lain di dekatnya. Contoh di
atas termasuk dalam adaptasi fisiologi.
b. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian
diri terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku dapat berupa
hasil belajar maupun insting/naluri sejak lahir. Terdapat dua macam
tingkah laku, yaitu sebagai berikut.
1) Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.
2) Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila bertemu musuh. Contoh lain adalah kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita.
1) Tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok.
2) Tingkah laku untuk perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila bertemu musuh. Contoh lain adalah kamuflase, misalnya pada bunglon dan gurita.
Mimikri adalah kemampuan untuk meniru
bentuk, suara, dan tingkah laku seperti hewan lain sehingga akan dikira
predator atau hewan yang beracun atau berbahaya. Migrasi juga merupakan
bentuk adaptasi tingkah laku dengan cara bergerak dari satu kawasan ke
kawasan lain dan kemudian kembali lagi. Hewan bermigrasi dengan berbagai
alasan antara lain memperoleh iklim yang baik, makanan yang cukup,
tempat yang lebih aman, dan kepentingan perkembangbiakan.
Hewan yang hidup di daerah kutub atau
daerah yang mengalami pergantian empat musim yang perbedaan suhunya
ekstrim, biasanya melakukan hibernasi. Hibernasi adalah tidur dalam
jangka waktu yang lama ketika suhu lingkungan rendah. Aktivitas tubuh
seperti denyut jantung dan napas sangat pelan sehingga hanya memerlukan
energi/makanan yang sedikit. Contohnya kelelawar, ular, dan beruang
kutub. Selama hibernasi hewan menggunakan lemak dalam tubuh sebagai
sumber energi.
Kucing mengincar mangsanya dengan cara
mendekam. Ketika mangsa mendekat dan lengah, maka kucing akan meloncat
dan menerkam mangsanya. Tingkah laku demikian untuk menghemat energi.
Lain halnya dengan cicak. Cicak akan memutuskan ekornya pada saat berada
dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.
dalam ancaman. Paus naik ke permukaan air ketika akan mengambil oksigen untuk pernapasannya. Hewan rayap itu buta, untuk menemukan jalan dia membuat terowongan dari tanah yang dapat menuntunnya menuju ke tempat makanan atau sarangannya.
c. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung
sangat lama untuk kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah
dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar.
Meskipun hewan dapat bergerak bebas,
hewan juga melakukan beragam adaptasi morfologi untuk menyesuaikan
dengan tempat hidup dan jenis makanannya. Adaptasi morfologi berupa
penyesuaian tubuh hewan seperti ukuran dan bentuk gigi, penutup tubuh,
dan alat gerak hewan. Gigi disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga
gigi hewan pemakan daging berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan.
Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan bulu yang tumbuh dari
kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat membantu
hewan untuk tetap bertahan hidup. Contoh yang lain adalah variasi tulang
belakang dan sirip pada ikan pari disebabkan perbedaan suhu saat
pertumbuhannya, jenis kelamin kura-kura ditentukan oleh variasi
temperatur saat inkubasi (pengeraman), serta bentuk paruh dan kaki
burung bervariasi sesuai dengan jenis makanan dan habitatnya.
Burung kolibri memiliki paruh panjang
dan runcing. Paruh ini digunakan untuk menghisap madu. Serangga juga
beradaptasi dengan lingkungan melalui bentuk organ tubuhnya. Organ
tubuh jangkrik dan belalang yang digunakan untuk beradaptasi adalah
mulut. Mulut kedua hewan tersebut mempunyai rahang bawah dan atas yang
kuat.
Selain hewan, tumbuhan juga beradaptasi
dengan lingkungannya melalui bentuk tubuhnya, yaitu:
1) Tumbuhan Xerofit
Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik
yang sesuai untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrim panas dan
kekurangan air. Contohnya adalah kaktus dan sukulen. Kaktus dapat
bertahan hidup dalam kondisi kering.
Bentuk adaptasinya yaitu daun tidak
berbentuk lembaran sebagaimana tumbuhan lainnya, tetapi mengalami
modifikasi menjadi duri atau sisik. Kaktus mampu menyimpan air pada
batangnya. Seluruh permukaannya dilapisi oleh lilin untuk mengurangi
penguapan. Sistem perakarannya panjang untuk mencapai tempat yang jauh
yang mengandung air.
2) Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang
hidup di air. Adaptasi morfologi yang dilakukan antara lain memiliki
rongga udara di antara sel-sel tubuhnya sehingga dapat mengapung.
Daunnya lebar dan stomata terletak di permukaan atas. Contoh tumbuhan
hidrofit adalah kangkung, eceng gondok, dan teratai.
3) Tumbuhan Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang
hidup di lingkungan lembab dan basah. Adaptasinya yaitu mempunyai daun
yang tipis dan lebar.
C. Seleksi Alam
Dalam kehidupan sehari-hari, seleksi
berarti pemilihan, dan alam
berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.
berarti segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.
1. Faktor penyeleksi alam
Seleksi alam ditentukan oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
a. Suhu lingkungan
Di daerah dingin dijumpai hewan-hewan
mamalia yang
berbulu tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
menghangatkan tubuhnya.
berbulu tebal, sedangkan di daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang berbulu tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Beruang kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat. Selain bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan untuk
menghangatkan tubuhnya.
b. Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan.
Makanan adalah kebutuhan primer makhluk hidup. Makanan akan menjadi
faktor penyeleksi jika terjadi perebutan makanan. Makhluk hidup yang
kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat berlangsung hidup,
sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan
makanan akan tereliminasi dan punah.
c. Cahaya matahari
Faktor matahari berhubungan dengan
penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi yang berklorofil. Karena tumbuhan
menggunakan cahaya matahari untuk pembentukan makanan.
2. Kepunahan makhluk hidup
Berdasarkan temuan fosil-fosil, dapat
diketahui bahwa banyak jenis makhluk hidup yang hidup pada jaman dahulu
tidak ditemukan lagi sekarang. Tetapi ada juga yang masih hidup sampai
sekarang yaitu capung. Capung adalah hewan yang hidup pada jaman karbon
sampai sekarang. Hewan lain yang hampir mirip dengan hewan yang telah
punah adalah kadal dan komodo. Ketiga hewan tersebut adalah hewan
yangtergolong dalam fosil hidup.
Dinosaurus merupakan contoh hewan yang
telah punah. Para ilmuan berpendapat bahwa yang menyebabkan kepunahan
hewan ini adalah perubahan iklim. Iklim yang terganggu akan menyebabkan
kematian banyak jenis tumbuhan sehingga dinosaurus herbivor tidak bisa
mendapatkan makanan. Sedangkan Dinosaurus karnivor dapat bertahan hidup
untuk sementara. Tetapi dengan berjalannya waktu, hewan karnivorpun
mati.
Saat ini, tingkah laku manusia banyak
mempengaruhi proses seleksi alam. Perburuan liar, penangkapan, perusakan
habitat, pencemaran lingkungan dapat mempercepat laju seleksi yang
tidak alami. Akibat rusaknya habitat, banyak hewan liar yang harus
bermigrasi ke daerah yang kurang sesuai dengan lingkungan alaminya.
Mereka harus berjalan berkilo-kilometer untuk memperoleh makanan yang
cukup.
Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan
dan hewan yang hampir punah. Contohnya adalah harimau jawa, badak
bercula satu, badak bercula dua, dan burung jalak bali. Hewan yang
hampir punah tersebut disebabkan karena kerusakan habitat oleh manusia,
perburuan liar, kemampuan adaptasinya rendah, serta tingkat reproduksi
yang rendah.
D. Perkembangbiakan Makhluk
Hidup
Perkembangbiakan makhluk hidup dapat
dipergunakan untuk melangsungkan kehidupan. Karena bila tanpa
perkembangbiakan, maka makhluk hidup akan punah. Misalkan pada suatu
perkebunan terdapat populasi belalang yang terkena radiasi, sehingga
belalang jantan menjadi mandul dan tidak dapat melakukan perkawinan
dengan belalang betina. Ketidakmampuan belalang untuk berkembang biak
akan menyebabkan belalang di perkebunan tersebut punah. Jadi, belalang
tersebut tidak dapat menjaga kelestarian jenisnya karena tidak mampu
berkembang biak.
Makhluk hidup ada yang mempunyai daya
berkembang biak tinggi dan rendah. Makhluk hidup yang mempunyai daya
berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya
tikus, kucing, ilalang, dan enceng gondok.
Makhluk hidup yang mempunyai daya
berkembang biak rendah sangat sulit menjaga kelangsungan dan kelestarian
jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua tahun dan
setiap kali beranak hanya seekor. Demikian pula badak, komodo, kancil,
burung merak, jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya
menghasilkan dua anak dalam waktu 10 tahun. Hewan yang memiliki daya
berkembang biak rendah merupakan hewan-hewan yang terancam
kelestariannya.
Selain hewan, tumbuhan juga dilindungi
oleh negara karena kelangkaan dan daya berkembang biaknya rendah.
Misalnya tumbuhan yang dilindungi oleh negara adalah bunga bangkai
(Refflesia Arnoldi), anggrek bulan Ambon, kemang, kepuh, kayu ulin
Kalimantan, kemenyan, dan gaharu dilindungi oleh negara.
Friday, February 22, 2013
CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP
Mengapa batu disebut makhluk tak hidup, sedangkan pohon disebut makhluk hidup? Ingatkah kamu bahwa hanya makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri hidup. Ciri-ciri hidup tersebut adalah bernapas, bergerak, makan, mengeluarkan zat sisa, tumbuh, berkembangbiak, peka terhadap rangsang dan beradaptasi.
● Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup. Reaksi oksidasinya sebagai berikut : Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
● Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya. Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga.
● Peka terhadap Rangsang
mimosa_pudica Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba. Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.
● Makan dan Minum
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya. Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
● Mengeluarkan Zat Sisa
bernafas bernafas Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, Defekasi. • Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine. • Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung. • Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
● Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
● Berkembang Biak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan. Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
● Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi. Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untuk berenang. Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan. Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Dari ciri-ciri tersebut diatas ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain : Hewan/Manusia
1.Bergerak : Melakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakan berupa zat organik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu Tumbuhan
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
● Bernapas
Ciri utama makhluk dikatakan hidup yaitu bernapas. Ketika bernapas makhluk hidup menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan untuk proses oksidasi zat makanan yang menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi berguna untuk menjalankan kegiatan hidup. Reaksi oksidasinya sebagai berikut : Zat makanan + oksigen —> energi + uap air + karbon dioksida.
● Bergerak
Ada dua macam gerak yaitu gerak aktif dan gerak pasif. Gerak aktif adalah gerak berpindah tempat misalnya dengan kaki, sayap dan sirip. Gerak pasif misalnya ditunjukkan oleh tumbuhan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi menggerakkan sebagaian tubuhnya. Contohnya gerak daun menguncup, gerak batang menghadap cahaya, gerak akar mendekati sumber air serta gerak mekarnya bunga.
● Peka terhadap Rangsang
mimosa_pudica Makhluk hidup peka terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya. Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan berupa indra. Indra peka terhadap rangsang. Rangsang dapat berupa cahaya, bunyi, bau, rasa atau sentuhan. Dengan adanya indra yang peka terhadap rangsang-rangsang tersebut, manusia dan hewan mempunyai kemampuan melihat, mendengar, mencium, mengecap rasa dan menyentuh/meraba. Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap rangsang. Misalnya tumbuhan putri malu menguncupkan daunnya jika disentuh dan pertumbuhan batang kearah cahaya matahari.
● Makan dan Minum
Makanan diperlukan oleh makhluk hidup sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak. Tumbuhan hijau memperoleh makanan dengan memproduksi sendiri. Tumbuhan hijau sebagai produsen mengolah zat-zat anorganik menjadi zat organic melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau dengan bantuan cahaya. Tumbuhan tak berhijau daun, hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri. Mereka memanfaatkan makanan dari hasil fotosintesis tumbuhan hijau dan sumber lain dari hewan dan alam.
● Mengeluarkan Zat Sisa
bernafas bernafas Dalam proses penyerapan makanan, terbentuklah zat sisa yang merupakan zat yang tidak terserap oleh tubuh. Zat-zat itu disebut zat sisa oksidasi biologis, misalnya air dan karbon dioksida.Berdasarkan aktivitas tubuh dan hasilnya, pengeluaran zat-zat sisa dibedakan atas : Ekskresi, Respirasi, Defekasi. • Ekskresi, merupakan pengeluaran zat-zat sisa yang dilakukan oleh kulit dan ginjal. Kulit akan mengeluarkan zat sisa yang dinamakan keringat karena adanya kelenjar keringat di bawah kulit. Ginjal akan menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa yang disebut urine. • Respirasi, merupakan pengeluaran CO2 sebagai zat sisa proses respirasi yang dikeluarkan melalui hidung. • Defekasi, merupakan pengeluaran zat sisa pencernaan makanan yang berupa tinja (feses) melalui anus.
● Tumbuh
Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan meliputi perubahan ukuran tubuh, yaitu luas, tinggi dan berat. Perkembangan adalah perubahan menjadi dewasa.
● Berkembang Biak
Makhluk hidup berkembang biak untuk menghasilkan keturunan. Cara perkembangbiakan makhluk hidup berbeda-beda. Hewan berkembang biak antara lain dengan melahirkan, bertelur, bertelur-melahirkan, bertunas, fragmentasi atau membelah diri. Tumbuhan berkembang biak secara alami dan buatan. Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu dengan biji (kawin) dan dengan tidak kawin, misalnya membelah diri, spora, tunas, umbi, geragih dan akar tinggal. Perkembangbikan tumbuhan secara buatan, misalnya stek, cangkok, runduk dan kultur jaringan.
● Beradaptasi
Makhluk hidup mampu beradaptasi dengan lingkungan. Macam-macam adaptasi makhluk hidup adalah adaptasi morfologi, adaptasi tingkah laku, dan adaptasi fisiologi. Adaptasi morfologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh atau alat tubuh. Contoh pada katak dan itik terdapat selapu renang pada kakinya untuk berenang. Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : hewan bermigrasi ke lain tempat yang banyak sumber makanan. Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : berkeringat saat cuaca panas.
Dari ciri-ciri tersebut diatas ada perbedaan ciri hidup yang dimiliki antara hewan/manusia dengan tumbuhan, anatara lain : Hewan/Manusia
1.Bergerak : Melakukan gerak pindah tempat.
2.Cara memperoleh makanan: Tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof) . Bahan yg dimakan berupa zat organik.
3.Pertumbuhan: Hanya sampai batas usia tertentu Tumbuhan
1.Bergerak :Tidak dapat berpindah tempat sendiri.
2.Cara memperoleh makanan: Dapat membuat makanan sendiri (autotrof), Bahan yang diperlukan untuk membuat makanan berupa zat anorganik
3.Pertumbuhan : .Tumbuh terus menerus sampai mati.
Wednesday, February 20, 2013
Studi Amfibi Menunjukkan Bagaimana Keanekaragaman Hayati Meredam Wabah Penyakit
Rabu, 20 Februari 2013 - "Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman yang lebih tinggi mengurangi tingkat keberhasilan patogen untuk berpindah-pindah di antara inang."
Semakin beragam spesies amfibi yang hidup dalam sebuah kolam, semakin kuat perlindungan komunitas katak, kodok dan salamander dalam melawan infeksi parasit yang dapat menyebabkan kecacatan, termasuk pertumbuhan kaki ekstra, demikian hasil temuan dari studi terbaru University of Colorado Boulder.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature edisi 14 Februari ini, mendukung gagasan bahwa keanekaragaman hayati yang lebih besar dalam ekosistem berskala besar, seperti hutan atau padang rumput, juga dapat memberi pertahanan yang lebih besar terhadap penyakit, termasuk yang juga menyerang manusia. Sebagai contoh, sejumlah besar spesies mamalia di suatu wilayah dapat mengurangi kasus penyakit Lyme, sementara sejumlah besar spesies burung dapat memperlambat penyebaran virus West Nile.
“Bagaimana keanekaragaman hayati mempengaruhi risiko penyakit menular, termasuk pada manusia dan satwa liar, telah menjadi pertanyaan yang kian penting,” kata Pieter Johnson, asisten profesor di Departemen Ekologi dan Evolusi Biologi, penulis utama dalam studi tersebut, “Namun pada kenyataannya, untuk menguji secara solid hubungan-hubungan ini dengan eksperimen yang realistis terbukti sangat menantang pada kebanyakan sistem.”
Para peneliti telah berupaya sebisa mungkin untuk merancang studi komprehensif yang bisa menerangi hubungan antara penularan penyakit dan jumlah spesies yang hidup dalam ekosistem yang kompleks. Sebagian dari masalahnya adalah sejumlah besar organisme yang perlu dijadikan sampel serta wilayah yang luas di mana organisme-organisme itu dapat berkeliaran.
Pieter Johnson dari University of Colorado dan Laura Guderyahn dari Program Sumber Daya Alam Kota Gresham mengamati katak berkaki merah yang menderita cacat dalam sebuah kolam dekat kota Portland, Ore. (Kredit: University of Colorado at Boulder)
Studi terbaru dari University of Colorado Boulder mengatasi masalah itu dengan meneliti sampel yang lebih mudah berupa ekosistem yang lebih kecil. Johnson bersama timnya mengunjungi ratusan kolam di California, mencatat jenis-jenis amfibi yang hidup di sana serta jumlah siput yang terinfeksi patogen Ribeiroia ondatrae. Siput merupakan inang perantara yang digunakan oleh parasit selama bagian dari siklus hidupnya.
“Salah satu tantangan besar dalam mempelajari hubungan keragaman-penyakit adalah mengumpulkan data dari sistem-sistem replikasi untuk membedakan pengaruh keragaman dari ‘ketidakjelasan’ latar belakangnya,” kata Johnson. “Dengan mengumpulkan data dari ratusan kolam beserta ribuan penghuni amfibinya, tim kami mampu memberi tes ketat pada hipotesis ini, yang mana terdapat relevansinya dengan berbagai sistem penyakit.”
Tim Johnson menopang berbagai ladang observasi dengan tes laboratorium yang dirancang untuk mengukur seberapa rentan masing-masing spesies amfibi terhadap infeksi, juga dengan menciptakan replika kolam menggunakan bak plastik besar berisi berudu yang terkena sejumlah parasit. Semua eksperimen menceritakan kisah yang sama, kata Johnson. Keanekaragaman hayati yang lebih besar berhasil mengurangi jumlah infeksi amfibi dan jumlah katak yang cacat.
Para peneliti menghabiskan tiga tahun untuk mengumpulkan 345 sampel lahan basah dan mencatat berbagai kecacatan – meliputi kaki belakang yang hilang, cacat atau bertumbuh ekstra – yang disebabkan infeksi parasit pada 24.215 amfibi. Mereka juga membuat katalog yang terdiri dari 17.516 ekor siput. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolam yang dihuni setengah lusin spesies amfibi mengalami penurunan transmisi parasit sebesar 78 persen dibandingkan dengan kolam hanya dihuni satu spesies amfibi. Tim peneliti juga membuat percobaan di laboratorium dan di luar rumah dengan menggunakan 40 kolam buatan, masing-masing diisi dengan 60 amfibi dan 5 ribu parasit.
Alasan menurunnya infeksi parasit dengan meningkatnya keanekaragaman hayati mungkin terkait dengan fakta bahwa kolam yang ditambahi dengan spesies amfibi berada dalam suatu pola yang bisa diprediksi; spesies yang pertama muncul menjadi yang paling rentan terhadap infeksi, dan spesies yang muncul belakangan menjadi yang paling tahan terhadap infeksi. Sebagai contoh, tim peneliti menemukan bahwa di kolam yang hanya berisi satu jenis amfibi, yaitu katak paduan suara Pasifik, makhluk yang mampu mereproduksi dengan cepat dan memenuhi habitat lahan basah dalam waktu singkat, ternyata juga sangat rentan terhadap infeksi dan kecacatan yang disebabkan parasit.
Di sisi lain, salamander tiger California biasanya menjadi salah satu spesies terakhir yang ditambahkan ke dalam populasi kolam dan juga salah satu yang paling resisten terhadap infeksi parasit. Dengan demikian, dalam sebuah kolam yang keanekaragaman hayatinya lebih besar, parasit berpeluang lebih tinggi untuk berhadapan dengan amfibi yang tahan infeksi, menurunkan keseluruhan tingkat keberhasilan penularan antara siput yang terinfeksi dan amfibi.
Pola yang sama ini – komunitas yang kurang beragam, terdiri dari spesies yang lebih rentan infeksi penyakit – mungkin berperan pula dalam ekosistem yang lebih kompleks, kata Johnson. Itu karena spesies yang menyebar cepat ke dalam ekosistem tampaknya menukarkan kemampuan bereproduksi cepatnya dengan kemampuan mengembangkan ketahanan terhadap penyakit.
“Penelitian ini mencapai kesimpulan yang mengejutkan bahwa keseluruhan spesies dalam suatu komunitas mempengaruhi kerentanan terhadap penyakit,” kata Doug Levey, direktur program di Division of Environmental Biology, National Science Foundation, yang membantu mendanai penelitian. “Keanekaragaman hayati itu penting.”
Seekor katak macan tutul utara mengalami cacat pada anggota tubuhnya, suatu penyakit yang disebabkan parasit cacing pipih. (Kredit: Dave Herasimtschuk)
Studi besar sebelumnya juga memperkuat adanya hubungan antara kecacatan pada katak dan infeksi parasit. Dimulai pada pertengahan 1990-an, muncul laporan-laporan tentang katak berkaki ekstra, kaki yang hilang atau cacat, sempat menarik perhatian luas di berbagai media serta memotivasi para ilmuwan untuk mencari tahu penyebabnya. Johnson merupakan salah satu peneliti yang menemukan bukti adanya hubungan antara infeksi Ribeiroia dan kecacatan katak, meskipun kemunculannya dalam laporan deformasi, dan penyebab yang mendasarinya, tetap kontroversial.
Meski studi terbaru ini memiliki beberapa implikasi di balik infeksi parasit pada amfibi, tidak berarti peningkatan keanekaragaman hayati selalu menghasilkan penurunan penyakit, Johnson memperingatkan. Faktor-faktor lain juga mempengaruhi tingkat penularan penyakit. Sebagai contoh, sejumlah besar nyamuk yang menetas pada tahun tertentu akan meningkatkan resiko penularan virus West Nile, bahkan sekalipun sudah terjadi peningkatan keanekaragaman populasi burung. Burung bertindak sebagai “inang” untuk virus West Nile, dan kapanpun bisa menjadi penampung patogen tanpa ada efek sakit serta menyalurkan patogen tersebut ke nyamuk.
“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa keragaman yang lebih tinggi mengurangi tingkat keberhasilan patogen untuk berpindah-pindah di antara inang,” jelas Johnson, “Meskipun demikian, jika infeksi mengalami tekanan yang tinggi, misalnya dalam satu tahun berkelimpahan vektor, masih akan ada risiko penyakit yang signifikan; keanekaragaman hayati hanya akan berfungsi meredam keberhasilan penularan.”
Tuesday, February 19, 2013
BUKU SAKTI HACKER
Assalamu'alaikum
Banyak cara untuk "Menyusup" sebuah situs. Gagal dengan satu cara , bisa menggunakan cara lain, baik secara tradisional, maupun yang lebih modern dan professional. Untuk itulah Ebook ini kami share. Berbagai teknik terbaru meng-hack sebuah situs, menemukan alamat IP address. mencari informasi username dan Password. Sampai menyampaikan sebuah "Pesan" bahwa situs tersebut ada celah keamanan.
Jenis website yang berhasil dibobol dengan semua jenis teknik yang ada di Ebook ini juga beragam, mulai dari web berbasis WordPress, Facebook, Paypal, internet Banking, dan sebagainya. Jadi, jika anda seorang hacker, calon hacker, pemilik website/blog, memiliki akun email, jejaring sosial, internet banking, WAJIB Membaca Buku Ini
Judul Ebook : Buku Sakti Hacker
Penulis : EFVY ZAM
Penerbit : mediakita
Jumlah Halaman Ebook : 77
Warna Teks : Hitam Putih
Harga : Rp0,-
Download : Dibawah
Fitur :
[-] Menemukan username dan password admin sebuah situs
[-] Menemukan username dan password akun Facebook
[-] Menemukan username dan password akun I-Banking (Internet Bangking)
[-] Menemukan username dan password akun PayPal
[-] Membuat dan mengirim Spyware
Catatan : Ebook ini hanya sekedar untuk Media pembelajaran, bukan untuk disalah gunakan.
DOWNLOAD
Thursday, February 14, 2013
Download Software Microsoft Visio
5 Produsen SmartPhone Terbesar di Dunia
Ponsel pintar alias smartphone semakin diminati pasar. Menurut data biro
riset IDC, pengapalan smartphone mencakup 45,5% dari seluruh ponsel
yang dikapalkan pada kuartal IV 2012.
Sebanyak 219,4 juta unit
dipasarkan pada kuartal tersebut. Yang merupakan kenaikan sebesar 36,4%
dari periode yang sama tahun sebelumnya.Lalu vendor smartphone mana saja yang berjaya dan menempati posisi lima besar? Berikut daftarnya seperti dikutip detikINET dari IDC.
5. ZTE
Di
posisi kelima ada vendor asal China ZTE. Di kuartal IV 2012, ZTE sukses
mengapalkan 9,5 juta unit smartphone, naik 48,4% dibanding di pada
kuartal IV 2011.
Kesuksesan ZTE banyak dipicu gelontoran smartphone dengan harga terjangkau. Di kandangnya China, produsen ini juga semakin berkibar.
Di kuartal IV 2012 ini, ZTE juga untuk pertama kalinya mengapalkan lebih banyak smartphone ketimbang feature phone.
Kesuksesan ZTE banyak dipicu gelontoran smartphone dengan harga terjangkau. Di kandangnya China, produsen ini juga semakin berkibar.
Di kuartal IV 2012 ini, ZTE juga untuk pertama kalinya mengapalkan lebih banyak smartphone ketimbang feature phone.
4. Sony
Semenjak berpisah dengan Ericsson di industri ponsel, Sony berupaya keras menjadi pemain yang diperhitungkan. Dan tampaknya strategi mereka mulai membuahkan hasil.
Sony berhasil merangsek ke posisi keempat produsen smartphone terbesar dunia. Mereka mengapalkan 9,8 juta unit ponsel cerdas dengan pertumbuhan penjualan 55,6%.
Sony memang giat membanjiri pasar dengan lini smartphone Xperia. Jagoan baru mereka, Xperia Z mendapat sambutan lumayan baik dan siap dipasarkan.
3. Huawei
Selain
ZTE, satu lagi produsen asal China yang semakin memantapkan namanya di
percaturan industri smartphone. Mereka adalah Huawei.
Huawei sukses mengapalkan 10,8 juta unit perangkat ponsel cerdas di kuartal IV 2012. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan 89,5%.
Huwaei memang semakin agresif di industri ponsel cerdas. Ini adalah untuk pertama kalinya Huawei merangsek di posisi 3 besar produsen smartphone terbesar sejagat.
Huawei sukses mengapalkan 10,8 juta unit perangkat ponsel cerdas di kuartal IV 2012. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan 89,5%.
Huwaei memang semakin agresif di industri ponsel cerdas. Ini adalah untuk pertama kalinya Huawei merangsek di posisi 3 besar produsen smartphone terbesar sejagat.
2. Apple
Kedatangan
iPhone 5 di akhir tahun 2012 turut mendorong penjualan Apple. Vendor
asal Amerika Serikat ini pun tetap bertahan di posisi runner up.
Perusahaan yang didirikan oleh mendiang Steve Jobs ini berhasil mengapalkan sejumlah 47,8 juta unit ponsel pintar. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan 29,2%.
Penjualan iPhone 5 memang cukup kuat. Ditambah permintaan yang masih lumayan besar untuk generasi terdahulu, iPhone 4S.
Perusahaan yang didirikan oleh mendiang Steve Jobs ini berhasil mengapalkan sejumlah 47,8 juta unit ponsel pintar. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan 29,2%.
Penjualan iPhone 5 memang cukup kuat. Ditambah permintaan yang masih lumayan besar untuk generasi terdahulu, iPhone 4S.
1. Samsung
Pada kuartal IV 2012, mereka mengapalkan 63,7 juta unit smartphone. Dengan pertumbuhan penjualan 76% dibanding tahun sebelumnya.
Tips Merawat Dan Menjaga Ponsel Touch Screen
Cara Merawat HP Touch Screen
- Nah Mungkin Bagi pengguna ponsel sekarang terurama ponsel touch
screen masih bingung cara merawat ponselnya, apalagi ponselnya masih
baru dan being yang belum tersentuh oleh debu.Jadi pada kesempatan ini
saya akan berbagi info yang mungkin sangat bermanfaat buat anda semua
pengguna Ponsel Touch Screen, karena pada kesempatan ini saya akan berikan tutorial Cara MerawatT HP Touch Screen. Langsung saja berikut ini Cara MerawatT HP Touch Screen buat anda yang sedang membutuhkan
- Jauhkanlah handphone dari benda-benda yang mengandung medan magnet seperti radio, televisi, dan benda-benda lain yang mengandung magnet.
- Gunakanlah screen protector atau plastik antik gores pada layar handphone.
- Tidak menggunakan kuku untuk mengusap layar ketika sedang menggunakan karena akan mengakibatkan layar tergores.
- Gunakanlah jari telunjuk untuk menggunakan layar.
- Hindarkan dari tempat yang sempit dan menekan seperti saku celana jeans, karena akan cepat merusak layar LCD jika terlalu sering menerima tekanan.
- Hindarkan terkena sinar matahari secara langsung, karena akan merusak kualitas LCD tersebut.
- Jangan menekan layar terlalu kencang, tekan layar sewajarnya saja.
- Yang Terakhir dan yang tidak kalah penting adalah komitmen untuk selalu merawat HP secara teratur, tidak hanya saat baru saja dirawat tapi sebulan kemudian tidak dirawat lagi.
Begitulah beberapa Tips tentang Cara Merawat HP Touch Screen agar awet yang bisa di share disini, cukup sekian dulu untuk tutorial kali ini. Terima kasih sudah membaca Cara Merawat HP Touch Screen ini, semoga bermanfaat.